SMAN 1 UBUD di Forum APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)

Leveraging Digital Technology to Improve Education Quality in Rural and Remote Areas

A. LATAR BELAKANG

Dalam kerangka kerja sama regional, Indonesia memainkan peranan yang cukup penting pada Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) sebagai salah satu forum kerja sama ekonomi utama di kawasan lingkar Pasifik. Forum kerja sama yang bersifat non-legally binding dan suka rela ini dibentuk pada tahun 1989 dan telah behasil mendorong dan mempromosikan perdagangan dan investasi di kawasan. Dalam perkembangannya, selain perdagangan dan investasi, APEC membahas berbagai isu lainnya yang juga bersifat lintas sektoral.

Pembangunan sumber daya manusia merupakan fokus pemerintahan Presiden Rl di tahun keempat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk pada bidang pendidikan. Pendidikan yang inklusif bagi seluruh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di era digital, kini tengah diupayakan.

Sesuai arahan Presiden Rl, Indonesia menaruh perhatian yang tinggi dalam memajukan isu pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan. Hal ini tercermin dari berbagai program pembangunan pedesaan dan daerah terpencil oleh Pemerintah RI. Presiden Rl juga telah menyampaikan arahan agar meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan dimaksud dilakukan secara terpadu.

Pendidikan di Indonesia saat ini dituntut untuk mempersiapkan peserta didik yang cerdas, kreatif serta mandiri. Hal ini sesuai dengan harapan pencapaian keterampilan abad 21. Pendidikan yang bermutu harus mencakup dua orientasi yakni orientasi akademis yang menitik beratkan pada peserta didik, dan orientasi ketrampilan hidup (Life Skills) untuk memberi bekal kepada peserta didik agar dapat menghadapi kehidupan nyata atau sesungguhnya. Teknologi informasi yang telah menjadi bagian dari pembelajaran di semua jenjang pendidikan di Indonesia, sehingga menuntut sekolah agar memfasilitasi media pembelajarannya.

Dunia pendidikan Indonesia di masa mendatang lebih cenderung berkembang pada bentuk pendidikan terbuka dengan menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (distance learning). Berbagi sumber belajar bersama antar lembaga penyelenggara pendidikan dalam sebuah jaringan, penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video serta memanfaatkan penggunaan teknologi internet secara optimal dalam pengembangan pembelajaran.

Pembelajaran-pembelajaran yang dikembangkan cenderung akan menggabungkan pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembelajaran-pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi itulah yang dikembangkan sebagai pembelajaran campuran atau lebih dikenal dengan istilah Blended Learning, yaitu menggabungkan pembelajaran konvensional (hanya tatap muka) dengan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui Blended Learning sistem pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku.

Keluwesan Blended Learning inilah yang digunakan untuk mengantisiapasi pembelajaran yang tidak bisa berjalan sesuai harapan yang dikarenakan oleh berhalangannya guru masuk kelas ataupun berhalangan siswanya untuk mengikuti pembelajaran. Dengan demikian diharapkan pembelajaran di kelas masih bisa dilaksnakan secara optimal karena pembelajaran masih bisa dilaksanakan tanpa melalui tatap muka.

 B. BLENDED LEARNING SEBAGAI BEST PRACTICE SMAN 1 UBUD

Picture1

Dari tahun 2010 sejak jaman RSBI (Rintisan Sekolah bertaraf Internasional), SMA Negeri 1 ubud sudah mengembangkan sistem elearning berbasis moodle sebagai pendukung pembelajaran elektronik (elearning) dan secara massive dikembangkan dan digunakan sejak menjadi Sekolah Rujukan Tahun 2016, menjadikan elearning sebagai Best Practice di SMAN 1 Ubud. semakin bersemangat kembali dengan dicanangkannya elearning sebagai metode pembelajaran yang digunakan untuk seluruh sekolah SMA/SMK di Provinsi Bali oleh Bapak Gubernur Bali pada Bulan Agustus tahun 2018.

Picture2

Blended learning di implementasikan dalam pembelajaran sehari-hari termasuk ke hal teknis/persiapan/kelengkapan guru mengajar, yakni masuk kedalam ranah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan UKBM ( Unit Kegiatan Belajar Mandiri), sistem elearning ini bisa di akses melalui alamat : www.nesaelearning.com, merupakan Learning Management System (LMS) Moodle yang dikembangkan oleh TIM IT SMAN 1 Ubud, menggunakan platform Linux Debian sebagi Server.

C.  SMAN 1 UBUD Sebagai Narasumber Forum APEC

Sungguh suatu yang membangggakan akhirnya segala proses yang dilakukan/dilaksanakan dan diperjuangkan akhirnya SMAN 1 Ubud mendapatkan pengakuan bersekala International, menjadi narasumber dalam rangka Workshop "Leveraging Digital Technology to Improve Education Quality in Rural and Remote Areas" yang diselenggarakan oleh organisasi APEC (Asian Pasific Economic Cooperation) bekerja sama dengan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia dan Balitbang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 23-24 Januari 2019 di Aryaduta Hotel, Bali, Indonesia.

dimana SMAN 1 Ubud diberikan waktu untuk memaparkan pelaksanaan/penggunaan elearning di sekolah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia dibidang Teknologi Informasi untuk bersaing dalam Revolusi Industri 4.0.

Kredit poin tinggi kepada TIM yang dilibatkan dalam memaparkan dan menyampaikan apa saja yang telah dicapai SMAN 1 Ubud dalam penggunaan elearning (Blended Learning)

No Comments Yet.

Leave a comment